Rabu, 02 Desember 2009

Pada sebuah ranjang, tubuhku melayang!

Gerimis bulan Desember membingkai langit yang tampak berantakan
Tetesannya lembut namun menyimpan satir sekaligus rasa yang kusut masai
Kita berdua saling melahap langit sehingga hangatnya menyerpih gurih
Menyerupai butiran-butiran keringat yang asin

Suara-suara nafas yang tersengal memecah keheningan
Menghantarkan kita pada pintu surga buatan atau neraka rakitan
Tapi kita berdua tak perduli!
Biarkan semua terjadi sejadi-jadinya!
Lagipula kita terlampau rakus menikmati Dipan Senja itu bukan?

Kita bergumul dalam temaram saat tubuh meronta lirih
Sambil berharap malam tak terlalu pekat, kita tuntaskan sampai habis


Lembang, 1 Desember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar