Senin, 30 November 2009

Malam yang janggal

Mata yang terbenam nanar
Dalam bingkai kisah yang muram
Liar, menyalak dalam kepak kesunyian yang mencekam
Hitam, menyeruak dalam lipatan ketaksengajaan
Tentang sebuah mimpi yang membawaku pada pelabuhan tak betepi
Kubiarkan pelupuk mataku mengurai sungai yang deras

Dalam liang hampa kesunyian, dalam kepompong diri yang dekaden
Ada raga yang terkoyak, batin yang mengerang!
Jerit lolongan seumpama meminta tolong...
Lukaku menyeruak dalam lipatan takdir seperti yang sudah-sudah
Aku minta didekap!

Dimana kuminta kesempatan
Kudapati diri ini semakin meleleh terbakar
Tak ada yang bisa kutunggu
Selain seputaran waktu yang tak bosan menderak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar