
aku membungkus diri sendiri dalam secarik kain kafan kalam puitis...
Di antara gelinding kepastian utopia yang tak pernah sampai:
aku menolak menjadi bidak para thagut despotik yang menyuruhku mati...
Di antara perantara nasib yang dipermainkan kerumunan lalat-lalat pasar:
aku telanjangi serupa hegemoni tata dunia yang membanal...
Di ujung tapal batas dunia yang semakin durjana:
aku dilumat api senja dalam kilauan sekam berdebu...
Di tepi peradaban para manusia penyembah berhala saat senja mulai mangkir dari tanah asal:
aku terpelanting dihunus mimpi...
Aku coba mengeja aneka nalar dan prasangka
Di antara tumpukan sampah propaganda usang
Aku diam terdampar nyaris binasa
Aku berlutut - Terlentang - Kemudian hening
Dengan semulut penuh rintihan laksana menahan birahi:
Aku sudah lelah...
Ini sudah cukup....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar