Sabtu, 05 Desember 2009

Selepas bapakku pergi

Bap...
Subuh yang dingin basah itu engkau pergi jauh
Bahkan engkau pun tak sempat pamit
Engkau memilih pergi ke tempat yang tak bisa terjamah
Jauh sekali! Jauh sekali....

Bap...
Kini aku sendiri dan sering termangu
Mengingat keseluruhan adamu dan tentangmu:
Tentang rindu-dendam yang mengambang
Tentang marah-sesal yang muram
Tentang masa-lalu yang menantang
Tentang hari esok yang rembang
Engkaulah yang dulu membuat aku ingin selalu cepat pulang

Bap...
Dadaku selalu penuh sesak jika membereskan lemari buku
Sebab dalam lipatan buku-bukumu itu
Ada tertulis titimangsa kapan dan dimana buku itu kau beli
Buku-buku yang pernah kau beli dengan berdarah-darah!

Bap...
Kini kurasakan apa yang engkau dulu pernah rasakan
Ketika menantang hidup:
Pahit. Getir. Terlalu pahit hidup ini bap...
Rindu. Sayang. Terlalu rindu aku padamu bap...
Selepas kau pergi, aku banyak menanggung beban hidup

Datanglah dimimpiku malam ini, bap...


:buat Bapak (1947-2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar