Minggu, 12 Juli 2009

Efek Rumah Kaca yang tak jadi Manggung dan diskon buku


Sore kemarin langit tampak keruh setelah aku diserang panas dingin. Aku merasa tak karuan sendiri. Serba salah. Aku kirimi teman lamaku yang ada di Sukabumi sebuah pesan pendek. Menanyakan kapan mau ke Bandung. Temanku itu langsung membalasnya, "Gwa lagi dijalan menuju Bandung. Mau nonton Efek Rumah Kaca di CCF". Aha, sebuah kebetulan yang berpihak. Tanpa menunggu lama aku pun bergegas mandi, mengguyur tubuhku yang masih panas dingin karena meriang. Aku kenakan sepatu boots kesayanganku dan kaos Homicide yang belum sempat kusetrika. Ditambah sweater seadanya. Sejenak aku pandangi diriku didepan cermin. Ah, penampilan yang lumayan rebel sekaligus poppist. Hiks!

Aku meluncur dengan motor hitamku dengan kecepatan sedang. Sesampainya di CCF aku bingung mau parkir dimana, karena lahan parkir di CCF hanya khusus buat panitia dan band beserta kru. Berfikir sebentar. Ya, aku parkir saja di Gramedia karena CCF berada persis di samping Gramedia. Rupanya Gramedia sedang ada hajatan, ada diskon buku. Sambil menunggu temanku yang masih di perjalanan, aku melihat-lihat acara diskon buku. Tak ada niat untuk beli buku sore itu, tapi karena banyak buku yang di diskon sampai 70%, akhirnya tergoda juga buat membeli beberapa buku. Akhirnya kubeli juga novel Berani Beli Cinta Dalam Karung karya Phutut Ea dan Kitab Omong Kosong karya Seno Sumira Ajidarma, plus sebuah buku resep masakan.

Masih sambil menunggu temanku tadi, aku duduk-duduk di depan CCF. Sambil membacai sepintas buku yang barusan kubeli, sesekali aku melihat-lihat ke arah jalan, jangan-jangan temanku itu sudah datang. Ternyata tak ada. Sesekali pula mataku menancap pada perempuan-perempuan berpinggul keren yang dibalut celana legging, yang melintas di depanku. Hmmm...
Tit...tit...tit.... aku mendapat pesan pendek. Dari temanku. "Gwa lagi makan dulu bentar. Tungguin aja". Ah, aku disuruh menunggu lagi, dan menunggu adalah kutukan.

Temanku pun nongol juga. Setelah berbasa-basi sebentar langsung kami menuju antrian tiket box di CCF. Begitu kami tiba giliran untuk beli tiket, ternyata tiketnya sold out alias habis. Maot! Akhirnya dengan wajah yang keruh kami hanya bisa diam. Berfikir bagaimana bisa masuk tanpa tiket. Tentu saja impossible. Pada akhirnya tiket box dibuka lagi. Tanpa pikir panjang kami beli tiket yang harganya 20 ribu. Tapi ternyata Efek Rumah Kaca tak jadi manggung. Entah kenapa. Rasa kecewa terlihat di wajah temanku itu, karena Efek Rumah Kaca adalah alasan kenapa dia jauh-jauh dari Sukabumi ke Bandung karena pengen nonton band yang keren ini. Tapi ya sudah, kami masih sempat nonton beberapa band yang tak kalah kerennya pada malam itu: Polyster Embassy, Zack and the Popo dan The Milo...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar