Rabu, 28 Oktober 2009

Mengecup Sunyi

Aku masih disini, menikmati malam dari bilik jendela tak berkaca. Namun sepotong langit mampir sebagai sebuah kejutan yang segar. Tampak bergulung-gulung dan sedikit abu-abu. Tak ada cahaya seperti batu safir sebab disini terlalu gelap dan dinding kelam. Aku melihat bintang terjauh diantara bintang yang terang. Banyak yang terang, tapi hanya satu saja yang berkedip. Banyak yang terpanggil, tapi hanya satu yang terpilih...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar