
Lolongan itu begitu dekat. Begitu riuh bagai gerimis. Menghinggapi jiwaku yang sepi, bagai kelopak malam tanpa cahaya kunang-kunang. Suara-suara itu mulai melumuri batas nalar dan imajiku, tentangmu. Tentang semestamu! Meminyaki kedirianku yang membeku dalam kelam.
Gerimis hitam yang menderas, membasahi mimpi dan harapan. Serupa onggokan jasad busuk yang berhenti mengekang makna dan mengokang kata. Beranikah kuhentikan cinta? Beranikah mengunyah dosa?
Gerimis hitam yang menderas, membasahi mimpi dan harapan. Serupa onggokan jasad busuk yang berhenti mengekang makna dan mengokang kata. Beranikah kuhentikan cinta? Beranikah mengunyah dosa?
Mimpi!
Puri Setia Indah - Lembang, 10 Juni 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar