
Aku ingin menjadi angin yang bersiul
Yang karena lembutnya, membuatmu lelap tertidur
Dalam buaian sang bayu hingga mimpi menjemput
Meski akhirnya semilir itu pun kini menjadi badai
Seandainya aku lahir kembali:
Aku ingin menjadi akar yang menancap pada tanah yang basah
Yang karena kokohnya, membuatmu sedemikian tegar
Menjadikanmu tumbuh setinggi beringin yang rindang
Meski akhirnya akar yang kokoh itu pun kini telah runtuh
Seandainya aku lahir kembali:
Aku ingin menjadi sungai jernih yang mengalir
Yang karena sejuknya, membuatmu tak pernah dahaga
Menjadikan dua kuncup kecil di dadamu basah karena genanganku
Meski akhirnya susuran arusku menjadi sungai yang tumpah
Seandainya aku lahir kembali:
Aku ingin jadi peluru saja
Yang tajamnya mampu membuat jantungmu terkoyak
Menjadikanmu seonggok daging yang robek bersimbah darah
Mati dalam desinganku yang melesat bersama angin
Lalu mengalir di atas sungai yang menyusuri arus
Atau menancap pada kokoh akar yang mengakar
Bandung, 26 Maret 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar