
Menatap gumpalan awan putih yang serupa kapas
Pada luas langit yang biru, lalu memantul pada laut yang dalam
Awan itu bergulung-gulung bersama hatiku yang terjal
Ada gelisah yang menganga seperti jurang yang curam
Beginikah rasa hati yang diracau rindu?
Ada seekor burung terbang dengan sayapnya yang patah
Tak tahu ia akan hinggap di dahan yang mana
Di dekatku ada kembang yang tak dikehendaki tumbuh
Ia tercerabut dan terinjak bersama para rerumputan liar
Inikah rasanya hati yang patah?
Aku ingin menjadi burung yang terbang dengan landai
Dalam kepakan sayapnya yang elok bagai merpati
Aku inginkan kembang yang sedang tumbuh
Pada ranting yang kuncup segarnya sedang memekarkan bunga
Agar menyala kembali jentera hati yang sedang padam
Memeriahkan malam-malamku yang sepi
Menjaga batin ini biar tak mesti selalu muram
Adakah cintanya mulai malas menyapaku?
Cisarua, 20 Mei 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar