Minggu, 03 April 2011

Jendela Rumah Kaca

/1/
Mengetuk kembali bingkai jendela rumah itu
aku seperti di sengat masalalu.
Tentang beranda yang pernah menyimpan cerita:
masa kecil yang lugu - setangkai kembang bakung yang renggas.

/2/
Daun pintu yang bernasib sengsara.
Hati siapa yang sudi mengetuk-ngetuk,
bahkan pegangan kuncinya sudah tak lagi bertengger disana.
Biarkan saja pintu itu tetap membuka mengundang angin.
Sungguh, deritnya menggelisahkan hati.

/3/
Diluar malam sedang hamil tua oleh kunang-kunang legenda
penghuni yang telah lama tiada.
Aku ingin berlari - bergegas menghampiri sebilah pena,
demi melukiskan kegumbranganku pada wajah kenangan
rumah tua yang berjendela kaca.

/4/
Bangku kayu dan batu yang menunggu.
Menjadi saksi sunyi perihal kisah yang berserakan di rumah tua.
Dalam kebisuannya merekapun bertutur cerita:
tentang cinta yang pernah mekar dan mengada,
lalu dipergilirkan waktu menjadai tiada.

/5/
Kenangan rumah tua yang berjendela kaca,
hanya mengabadi di dalam sukma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar