Sabtu, 24 Juli 2010

Umberto Eco: 21 Sastrawan Dunia Pernah Ditolak Penerbit


Eco mencatat ada 21 penulis dunia yang karyanya pernah ditolak penerbit:

1.Marcel Proust
Penerbit Ollendorfft menolak karya Proust berjudul „Pencarian Waktu yang Terbuang“.
2.Melville
Karyanya berjudul:“Moby Dick“, tahun 1851 ditolak penerbit dengan pertimbangan:“Kami tak yakin, kalau karya Anda mampu memasuki pasar buku di kalangan anak muda. Disamping terlalu panjang, kuno dan tak akan terkenal.“
3. Gustave Flaubert
Naskahnya „Madame Bovary“ tahun 1856 dikembalikan oleh penerbit dengan ucapan:“Novel Anda telah tertimbun banyak detil. Penggambarannya sudah bagus, tapi banyak yang tak berguna.“
4.Emiliy Dickinson
Sajaknya pertama tahun 1862 ditolak penerbit dengan perkataan:“Menyangsikan, sajaknya semua salah.“
5.Collete
Karyanya berjudul „Claudine di Sekolah,“ tahun 1900 ditolak dengan ucapan:
“Tak ada 10 buku yang laku.“
6.Henry James
Karyanya berjudul „Sumber Mata Air Suci,“ tahun 1901 dikatakan oleh penerbit:“Novel ini membuat stress,…tak bisa dibaca!“
7.Max Beerbohm
Karyanya berjudul “Zuleika Dobson,“ tahun 1911 disebut penerbit:“Kami pikir, kami tak tertarik. Penulisnya mengagungkan diri sendiri. Dari segi kwalitas sastra tak mencukupi.“
8.Ezra Pound
Karyanya berjudul „Portrait dùne femme,“ tahun 1992 ditolak penerbit dengan alasan:“Baris pertama kebanyakan r dan s.“
9.James Joyce
Karyanya berjudul „Potret seniman sebagai anak muda,“tahun 1916 ditolak penerbit: Akhir cerita ini semua berantakan, pola penulisannya seperti meledak-ledak dalam kepingan yang lembab dan basah.“
10.F.Scott Fitzgerald
Karyanya berjudul „Surga di Dunia,“ tahun 1920 dikatakan: “Ceritanya tak mencapai kesimpulan, baik profesinya maupun sifat tokoh-tokohnya, tiba-tiba berakhir.“
11.William Faulkner
Karyanya berjudul „Tempat Suaka.“ Tahun 1931 ditolak dengan alasan: „Tuhan yang baik, aku tak bisa menerbitkannya. Kita berdua bisa meringkuk di penjara.“
12. George Orwell
Karyanya berjudul „The Animal Farm,“ tahun 1945 dikatakan: „Cerita fabel di USA tak laku.“
13.Beckettt
Karyanya berjudul „Molly,“ tahun 1951 dikatakan: „Tak pernah dalam pemikiran untuk menerbitkan. Seleranya jelek, pembaca USA tak suka selera jelek dari penulis Avantgarde Perancis“
14.Anne Frank
Karyanya berupa „Buku Harian,“ tahun 1952 ditolak dengan ucapan: „Gadis ini aku anggap tak punya persepsi dan kedalaman perasaan. Buku itu tampak aneh.“
15.William Golding
Karyanya berjudul „Tuan yang Terbang,“ tahun 1954 ditolak dan dikatakan:“Kesan kami, karya Anda tak akan memberikan harapan dan akan bisa berhasil.“
16.Nabokov
Karyanya „Lolita,“ tahun 1955 ditolak dengan ucapan: „Seharusnya yang menulis itu seorang Psikoanalytiker. Ini buku yang terlalu rinci sekaligus membosankan. Aku sarankan agar ditindih batu saja selama seribu tahun.“
17.Malcolm Lowry
Karyanya berjudul „Di Bawah Gunung Api,“ tahun 1947 ditolak dengan perkataan:“Karya masa silam yang membosankan dan tak meyakinkan. Buku ini isinya terlalu panjang.“
18.Joseph Heller
Karyanya dengan judul „Catch-22,“ tahun 1961 ditolak dengan ucapan:“Aku benar-benar tak paham, apa yang harus dikatakan. Di situ disebutkan ada sekelompok perwira Amerika di Itali. Anehnya perwira itu tidur dengan istrinya sendiri dan prostitusi Itali. Mereka gemerisik dan bicara konyol. Penulisnya ingin bicara satir, tapi benar-benar konyol dan tak memenuhi kwalitas intelektual. Dia punya dua trik dan keduanya jelek. Dia inginnya terus lancar cerita, tapi membosankan.“
19.H.G.Well
Karyanya dengan judul „Mesin Waktu,“ tahun 1895 ditolak dengan alasan: „Tidak menarik, cukup untuk pembaca umum, tapi bukan untuk pembaca berilmu.“
Karyanya yang lain berjudul „Perang dan Dunia,“ tahun 1898 disebutkan: „Sebuah mimpi buruk yang tak berakhir. Aku pikir tak berguna. Orang akan bilang; Ya Allah, jangan baca buku seram begini.“
20.Pearl.S.Buck
Dalam karyanya „Bumi yang Indah,“ tahun 1931 ditolak dengan sindiran: „Maaf, pembaca Amerika tak tertarik kebijakan dari Cina.“
21.John Le Carre
Karyanya berjudul „Spion dari Musim Dingin Datang,“ tahun 1963 dikatakan: „Kami memberi dia kartu jalan. Tapi Le Carre tak punya harapan.“

Eco mempertanyakan, bila masa depan buku masih belum menjanjikan. Memang banyak buku dicetak, tapi kebanyakan buku tentang masak, buku tentang berkebun dan buku humor yang tak ada hubungannya dengan budaya. Dia menilai, buku tentang berkebun yang baik lebih berguna dari pada sebuah novel yang jelek. Ada banyak orang membeli buku Goethe tapi tidak dibaca, karena ada televisi. Mungkin juga ada orang membaca karya Goethe tapi tidak menonton televisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar